Menara Masjid Berbentuk Roket Hebohkan London
Sebuah keputusan untuk membangun sebuah menara Masjid berbentuk roket raksasa dan dua lengkungan besar dalam bentuk jilbab Muslim di salah satu jalan paling bersejarah di Inggris menuai kemarahan dan berisiko meningkatkan ketegangan rasial, menurut para pemimpin komunitas Muslim.
Menara Masjid berbentuk roket terlihat di luar Masjid London yang merupakan bekas gereja dan sinagog.
Lengkungan berbentuk jilbab yang turut dibangun berasama dengan menara berbentuk roket di luar Masjid London yang merupakan bekas gereja dan sinagog.
Para pimpinan dewan di bagian timur kota London, Tower Hamlets, menghabiskan jutaan poundsterling dana publik untuk membangun skema aneh di Brick Lane, sebuah melting pot simbolis komunitas pendatang selama 400 tahun lebih.Menara yang tampak aneh itu baru saja dipasang di luar Masjid paling terkenal di London, sebuah bangunan yang penampilannya hingga kini masih belum berubah sebagai gereja Huguenot, sebuah kapel metodis dan sinagog Yahudi.
Strukturnya akan digabung di salah satu ujung jalan dengan dua lengkungan yang didesain mirip jilbab kaum Muslim. Ketiga simbol itu menghabiskan dana publik sebesar 2.5 juta poundsterling.Ketiganya adalah bagian dari upaya balaikota untuk mengubah jalan itu, yang telah terkenal sebagai ibukota kari London, menjadi jejak budaya "Banglatown", sebuah versi Bangladesh dari Chinatown yang ada di wilayah barat London.
Hal itu ditujukan sebagai sebuah perayaan kesuksesan generasi imigran menata hidup di wilayah tersebut. Namun, banyak yang khawatir ini akan menjadi terlalu bias ke arah penghuni terakhir jalan tersebut, yaitu Muslim Banglades yang masuk pada abad ini.
Kekhawatiran mereka berpusat pada Masjid Jamme Brick Lane yang moderat, sebuah bangunan relijius yang telah mengubah karakter wilayah itu lebih daripada simbol-simbol lainnya. Dibangun sebagai gereja Huguenot pada tahun 1743, bangunan itu kemudian diubah menjadi kapel Metodis, sinagog, dan terakhir sebuah Masjid di tahun 1976.
Selama itu, penampilan luar bangunan tersebut tidak pernah berubah. Bagaimanapun, minggu lalu tradisi itu hancur ketika para pekerja mulai memasang menara stainless steel setinggi 90 kaki di kaki pintu Masjid.
Estetikanya telah memecah opini di sebuah wilayah yang juga menjadi rumah bagi bar-bar trendi, butik, dan para seniman seperti Tracey Emin dan Gilbert and George.
Beberapa pihak menganggapnya tidak menghormati sejarah Brick Lane. Clive Bettington, yang menjalankan Jewish East End Celebration Society, mengatakan, "Ketiga simbol itu memperlihatkan bagaimana agama lain dipandang rendah."
"Jejak itu dimaksudkan sebagai sebuah hal indah yang mencerminkan kelompok-kelompok etnis yang telah datang ke area ini. Orang-orang yang mengikuti tur kami untuk menghormati apa yang dulu pernah menjadi sebuah sinagog akan marah besar."
"Lengkungan-lengkungan itu jelas dimaksudkan sebagai karakter Muslim dan kini kami merasa sangat keberatan."
Seorang anggota dewan dari partai oposisi di area itu mengatakan bahwa mereka sangat terkejut dengan keputusan itu, "Hal-hal seperti ini merusak kohesi komunitas."
Sementara Bettington dan beberapa kelompok lainnya, termasuk Save Britains Heritage dan Spitalfields Society, mengajukan protes resmi terhadap proposal lengkungan itu, selain juga ada pertanyaan mengenai legitimasi menara tersebut.Sementara Dewan Kota Tower Hamlets memberikan ijin pembangunan menara di bulan September 2004, kewenangannya diberikan pada Masjid itu sendiri.
Bertahun-tahun kemudian, Masjid itu menyadari bahwa mereka tidak memiliki cukup uang dan meminta bantuan dewan untuk memenuhi proyek senilai 510.000 poundsterling ini dengan menggunakan delapan juta poundsterling dana yang diterimanya dari pembangunan Spitalfields Market.
Bagaimanapun, dewan tidak mampu menyampaikan pada hari Jumat lalu apakah uang semacam itu, yang terkenal dengan sebutan uang "seksi 106", dapat digunakan untuk membangun tempat ibadah. Sementara itu, arsitek David Gallagher yang bertanggung jawab mendesain menara dan lengkungannya membela proyek itu.
Ia mengatakan, "Kami telah menerima penjelasan singkat untuk mendesain sesuatu yang merayakan perubahan demografis area tersebut."
"Lengkungan itu tidak didesain untuk terlihat seperti jilbab. Wanita Yahudi dan Huguenot juga mengenakan penutup kepala. Lengkungan itu hanya lengkungan modern dan akan terdapat simbol-simbol yang mencerminkan berbagai komunitas pendatang, seperti bintang David misalnya."
Juru bicara Dewan Kota Tower Hamlets mengatakan bahwa menara itu adalah bagian dari jejak budaya, "Menara itu adalah sebuah simbol budaya yang memberikan petunjuk budaya yang sangat kuat terhadap area tersebut dan mendorong keyakinan kita bahwa komunitas Muslim setempat kini adalah bagian tak terpisahkan dari, tidak hanya Tower Hamlets, tapi juga London."
0 komentar on Menara Masjid Berbentuk Roket :
Posting Komentar